Jamilah (Bukan nama sebenarnya) adalah*istri Husin (Bukan nama sebenarnya) yang cantik jelita yang telah* dikaruniai sejumlah* anak.
Walaupun telah* mempunyai* anak, istri Husin yang mempunyai format* tubuh yang unik* dan pintar berhias* ini ternyata suka melakukan* curang.
Ia ternyata sering mendapat * uang dari hasil berjualan kecil-kecilan, yaitu memasarkan* beras selundupan dari Thailand.
Ini dilakukannya untuk menolong* suaminya yang melulu* seorang petani.
http://cdn2.tstatic.net/bangka/foto/bank/images/peredaran-beras-plastik_20150523_065337.jpg
—
Saat itu kegiatan* penyelundupan beras tidak dijaga* oleh pemerintah seperti ketika* ini, jadi sejumlah* wanita ramai-ramai ikut berjualan beras selundupan dari Thailand.
Husin, suami Jamilah yang sudah* berumur 50 tahun juga* merestui kegiatan* istrinya.
Husin pun* terlihat tak selincah istrinya, ia berjiwa lembut serta menurut* keterangan dari* apa saja kata istrinya tanpa ada tidak sedikit* bantahan.
Namun, kian* lama faedah* Husin sebagai kepala family* semakin hilang, dan tergantikan oleh Jamilah istrinya.
Jamilah mulai disibukkan dengan pekerjaannya, ia terbit* masuk lokasi* tinggal* dan terkadang kembali* sampai larut malam, bahkan pun* pernah tidak kembali* untuk satu atau dua hari, namun urusan* tersebut* tidak dipersoalkan* oleh Husin.
Husin yakin apa yang digarap* Jamilah tersebut* hanyalah untuk menggali* uang demi memenuhi keperluan* keluarga.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw8n_sTeMzGK7YR7t-eAlSd6KEvtRHD_IyrIcNWnkLsPooQlFb_0uFOO-nNCGAq9e8FcalnJ5m4Fk67cyH1BVbawR8_uQExxpXYLna_C7N2Gmauuug-50PXp-hQE3-pne0ZsHcRyZWsoZp/s1600/a.jpg
—
Banyak penduduk* kampungnya yang ikut memasarkan* beras selundupan Thailand itu* namun melulu* sekedar guna* memenuhi keperluan* hidup family* saja.
Berbeda dengan Jamilah, ia sampai dapat* membeli gelang serta kalung emas yang tidak sedikit* seperti yang melekat pada tubuhnya.
Orang-orang juga* mulai ramai merundingkan* keberhasilan Jamilah hingga tidak sedikit* yang hendak* tahu bagaimana teknik* ia bekerja sampai* bisa sukses* dan dapat* membeli tidak sedikit* perhiasan.
Sejak ketika* itu tidak sedikit* yang hendak* tahu gerak-gerik Jamilah dalam bekerja, yang urusan* ini tanpa diketahui oleh Jamilah sama sekali.
Awal awal* rahasia Jamila terbongkar ketika* pihak imigran Thailand mengerjakan* kontrol terhadap sembako.
Beberapa orang tertangkap sebab* mencoba memasukan beras selundupan asal Thailand, tergolong* yang diciduk* itu Jamilah.
http://cdn2.tstatic.net/URI.co.idnews/foto/bank/images/penjara-ilustrasi_01_20150309_102522.jpg
—
Tapi sesudah sejumlah* jam, Jamilah justru dicungkil* oleh pihak imigran Thailand dengan muka senyum beserta beras selundupannya yang juga sukses* dibawa ke Malaysia.
Sedangkan orang beda* yang tertangkap dengan darurat* harus menunaikan* denda yang begitu besar, dan beras yang mereka selundupkan juga* disita petugas.
Sikap tak senang diperlihatkan* oleh semua* penyelundup lain, mereka bertanya-tanya mengapa* Jamilah dapat* lepas sementara* mereka merasakan* nasib yang sebaliknya.
Suatu hari baru mereka memahami* rupanya Jamilah telah* memberi suap dengan Pegawai Bea Cukai Thailand, yakni* Jamilah rela istirahat* dengan pegawai tersebut.
Perbuatan tersebut* bukanlah sekali dua kali, bahkan juuga sudah tidak jarang* terjadi masing-masing* saat supaya* bisa lolos dari tahanan Bea Cukai Thailand di perbatasan.
Selang sejumlah* hari terdengar* kabar bahwa Jamilah pun* punya bisnis sambilan ketika* berada di Thailand.
Ternyata Jamilah memasarkan* dirinya sebagai pelacur dengan lelaki* Thailand.
Jadi wajar andai* Jamilah dapat* mendapatkan duit* yang tidak sedikit* dan melakukan pembelian* emas yang banyak.
http://cdn2.tstatic.net/wartakota/foto/bank/images/20150509-ilustrasi-prostitusi_20150509_155650.jpg
Cerita mengenai* Jamilah ini kesudahannya* sampai pun* ke warga di dekat* rumahnya, sampai* orang tak heran dengan kemewahan yang dipunyai* Jamilah.
Warga dusun* pun mulai jijik terhadap Jamilah sebab* melakukan urusan* yang terkutuk itu* demi seluruh* kemewahan dunia.
Husin sang suami pun* sudah diberitahu mengenai* sifat Jamilah, namun* ia tadinya* tak yakin dengan kabar tersebut.
Husin hanya dapat* berserah diri pada Allah SWT.
Untuk membultikan istrinya selingkuh, ia bahkan tak mempunyai lumayan* bukti dan tidak menyaksikan* dengan mata kepalanya sendiri.
—
Selang setahun* kemudian, Jamilah diberitakan* terserang sakit kepala dan demam.
Semakin hari sakitnya semakin parah sampai* hingga mendekati ajalnya.
Pada ketika* sakaratul maut, ia bahkan menggonggong laksana* anjing lebih tidak cukup* sepuluh kali sebelum meninggal dunia.
Jamilah meninggal dalam situasi* yang menyedihkan, matanya terbelalak dan lidahnya menjulur keluar.
Sanak family* yang menonton* pun ikut merasa mengherankan* atas perilaku Jamilah yang menggonggong laksana* anjing sebelum kematiannya.
Saat dikafankan, liang lahat guna* Jamilah juga* diukur dan digali, sampai* tibalah waktu guna* Jamilah dimakamkan.
Saat jenazah Jamilah dimasukkan ke liang lahat, seketika* ukuran lubang kuburan diberitakan* mengecil, dan mayat Jamilah tak muat masuk ke dalam lobang tersebut, padahal tadinya* sudah diukur sampai* pas.
Kejadian tersebut* terulang hingga* tiga kali namun* masih tidak cukup* panjang juga, sampai* akhirnya Jenazah Jamila dipaksakan supaya dapat* masuk ke dalam liang kuburnya.
Saat berlalu* prosesi pemakaman, pihak family* dan penduduk* pun pulang.
http://www.covesia.com/photos/berita/180115122727_keluarga-rani-siapkan-pemakaman-di-samping-makam.jpeg
—
Husin sempat menciptakan* sertifikat kematian Jamilah dan memerlukan* KTP sang istri usai pemakaman.
Setelah ditanya untuk* anaknya, ternyata KTP Jamilah terjatuh ke dalam lubang kuburan ketika* anaknya turun ke dalam liang lahat Jamilah dan KTP itu* ikut terkubur bareng* Jenazah Jamilah.
Husin juga* emosi dan memarahi anak perempuannya sampai* dengan paling* terpaksa memanggil penggail kubur guna* kembali membuka kuburan Jamilah yang baru sejumlah* jam dimakamkan.
Baru saja kuburan bakal* digali, betapa* terkejutnya beberapa orang* termasuk Husin menyaksikan* Jenazah Jamilah sudah diisi* oleh seekor fauna* seperti lintah tetapi* mempunyai* taring yang menggigit tubuh jenazah jamilah.
Husin lalu melemparkan* lintah tesebut, tetapi* setiap kali dibuang, lintah yang lain terbit* dan pulang* menggigit tubuh Jamilah.
Kemudian dengan paling* terpaksa tubuh Jamilah dibujur* hingga tangan dapat* masuk Husin dapat* masuk ke dalam kain kafan untuk memungut* KTP yang melekat didalamnya.
Sekali lagi keunikan* terjadi, ternyata terdapat* ribuan ekor ulat laksana* lintah yang bertaring yang terdapat* di bawah jenazah Jamilah.
Secepatnya jenazah ditimbun pulang* setelah sukses* mengambil kartu identitas tersebut.
http://hallojateng.com/wp-content/uploads/2016/07/Ilustrasi-Kuburan-Terpidana-Mati-700×350.jpg
—
Tak bisa* dibayangkan, apa yang bahwasannya* yang terjadi yang Allah SWT tunjukkan atas kejadian itu.
Itulah azab yang Allah tunjukkan atas perbuatannya didunia, lagipula* azab di akhirat kelak.
Untuk semua* istri, janganlah berlaku culas* terhadap suami sampai* melakukan selingkuh, sebab* dosanya sangatlah besar.
Semoga menjadi ikhtibar untuk* kita semua supaya* tidak terjadi pada diri anda* atau pun family* kita. (uri/ohammad/iona/MF)
Sumber dan Foto : palembang.uri
Walaupun telah* mempunyai* anak, istri Husin yang mempunyai format* tubuh yang unik* dan pintar berhias* ini ternyata suka melakukan* curang.
Ia ternyata sering mendapat * uang dari hasil berjualan kecil-kecilan, yaitu memasarkan* beras selundupan dari Thailand.
Ini dilakukannya untuk menolong* suaminya yang melulu* seorang petani.
http://cdn2.tstatic.net/bangka/foto/bank/images/peredaran-beras-plastik_20150523_065337.jpg
—
Saat itu kegiatan* penyelundupan beras tidak dijaga* oleh pemerintah seperti ketika* ini, jadi sejumlah* wanita ramai-ramai ikut berjualan beras selundupan dari Thailand.
Husin, suami Jamilah yang sudah* berumur 50 tahun juga* merestui kegiatan* istrinya.
Husin pun* terlihat tak selincah istrinya, ia berjiwa lembut serta menurut* keterangan dari* apa saja kata istrinya tanpa ada tidak sedikit* bantahan.
Namun, kian* lama faedah* Husin sebagai kepala family* semakin hilang, dan tergantikan oleh Jamilah istrinya.
Jamilah mulai disibukkan dengan pekerjaannya, ia terbit* masuk lokasi* tinggal* dan terkadang kembali* sampai larut malam, bahkan pun* pernah tidak kembali* untuk satu atau dua hari, namun urusan* tersebut* tidak dipersoalkan* oleh Husin.
Husin yakin apa yang digarap* Jamilah tersebut* hanyalah untuk menggali* uang demi memenuhi keperluan* keluarga.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw8n_sTeMzGK7YR7t-eAlSd6KEvtRHD_IyrIcNWnkLsPooQlFb_0uFOO-nNCGAq9e8FcalnJ5m4Fk67cyH1BVbawR8_uQExxpXYLna_C7N2Gmauuug-50PXp-hQE3-pne0ZsHcRyZWsoZp/s1600/a.jpg
—
Banyak penduduk* kampungnya yang ikut memasarkan* beras selundupan Thailand itu* namun melulu* sekedar guna* memenuhi keperluan* hidup family* saja.
Berbeda dengan Jamilah, ia sampai dapat* membeli gelang serta kalung emas yang tidak sedikit* seperti yang melekat pada tubuhnya.
Orang-orang juga* mulai ramai merundingkan* keberhasilan Jamilah hingga tidak sedikit* yang hendak* tahu bagaimana teknik* ia bekerja sampai* bisa sukses* dan dapat* membeli tidak sedikit* perhiasan.
Sejak ketika* itu tidak sedikit* yang hendak* tahu gerak-gerik Jamilah dalam bekerja, yang urusan* ini tanpa diketahui oleh Jamilah sama sekali.
Awal awal* rahasia Jamila terbongkar ketika* pihak imigran Thailand mengerjakan* kontrol terhadap sembako.
Beberapa orang tertangkap sebab* mencoba memasukan beras selundupan asal Thailand, tergolong* yang diciduk* itu Jamilah.
http://cdn2.tstatic.net/URI.co.idnews/foto/bank/images/penjara-ilustrasi_01_20150309_102522.jpg
—
Tapi sesudah sejumlah* jam, Jamilah justru dicungkil* oleh pihak imigran Thailand dengan muka senyum beserta beras selundupannya yang juga sukses* dibawa ke Malaysia.
Sedangkan orang beda* yang tertangkap dengan darurat* harus menunaikan* denda yang begitu besar, dan beras yang mereka selundupkan juga* disita petugas.
Sikap tak senang diperlihatkan* oleh semua* penyelundup lain, mereka bertanya-tanya mengapa* Jamilah dapat* lepas sementara* mereka merasakan* nasib yang sebaliknya.
Suatu hari baru mereka memahami* rupanya Jamilah telah* memberi suap dengan Pegawai Bea Cukai Thailand, yakni* Jamilah rela istirahat* dengan pegawai tersebut.
Perbuatan tersebut* bukanlah sekali dua kali, bahkan juuga sudah tidak jarang* terjadi masing-masing* saat supaya* bisa lolos dari tahanan Bea Cukai Thailand di perbatasan.
Selang sejumlah* hari terdengar* kabar bahwa Jamilah pun* punya bisnis sambilan ketika* berada di Thailand.
Ternyata Jamilah memasarkan* dirinya sebagai pelacur dengan lelaki* Thailand.
Jadi wajar andai* Jamilah dapat* mendapatkan duit* yang tidak sedikit* dan melakukan pembelian* emas yang banyak.
http://cdn2.tstatic.net/wartakota/foto/bank/images/20150509-ilustrasi-prostitusi_20150509_155650.jpg
Cerita mengenai* Jamilah ini kesudahannya* sampai pun* ke warga di dekat* rumahnya, sampai* orang tak heran dengan kemewahan yang dipunyai* Jamilah.
Warga dusun* pun mulai jijik terhadap Jamilah sebab* melakukan urusan* yang terkutuk itu* demi seluruh* kemewahan dunia.
Husin sang suami pun* sudah diberitahu mengenai* sifat Jamilah, namun* ia tadinya* tak yakin dengan kabar tersebut.
Husin hanya dapat* berserah diri pada Allah SWT.
Untuk membultikan istrinya selingkuh, ia bahkan tak mempunyai lumayan* bukti dan tidak menyaksikan* dengan mata kepalanya sendiri.
—
Selang setahun* kemudian, Jamilah diberitakan* terserang sakit kepala dan demam.
Semakin hari sakitnya semakin parah sampai* hingga mendekati ajalnya.
Pada ketika* sakaratul maut, ia bahkan menggonggong laksana* anjing lebih tidak cukup* sepuluh kali sebelum meninggal dunia.
Jamilah meninggal dalam situasi* yang menyedihkan, matanya terbelalak dan lidahnya menjulur keluar.
Sanak family* yang menonton* pun ikut merasa mengherankan* atas perilaku Jamilah yang menggonggong laksana* anjing sebelum kematiannya.
Saat dikafankan, liang lahat guna* Jamilah juga* diukur dan digali, sampai* tibalah waktu guna* Jamilah dimakamkan.
Saat jenazah Jamilah dimasukkan ke liang lahat, seketika* ukuran lubang kuburan diberitakan* mengecil, dan mayat Jamilah tak muat masuk ke dalam lobang tersebut, padahal tadinya* sudah diukur sampai* pas.
Kejadian tersebut* terulang hingga* tiga kali namun* masih tidak cukup* panjang juga, sampai* akhirnya Jenazah Jamila dipaksakan supaya dapat* masuk ke dalam liang kuburnya.
Saat berlalu* prosesi pemakaman, pihak family* dan penduduk* pun pulang.
http://www.covesia.com/photos/berita/180115122727_keluarga-rani-siapkan-pemakaman-di-samping-makam.jpeg
—
Husin sempat menciptakan* sertifikat kematian Jamilah dan memerlukan* KTP sang istri usai pemakaman.
Setelah ditanya untuk* anaknya, ternyata KTP Jamilah terjatuh ke dalam lubang kuburan ketika* anaknya turun ke dalam liang lahat Jamilah dan KTP itu* ikut terkubur bareng* Jenazah Jamilah.
Husin juga* emosi dan memarahi anak perempuannya sampai* dengan paling* terpaksa memanggil penggail kubur guna* kembali membuka kuburan Jamilah yang baru sejumlah* jam dimakamkan.
Baru saja kuburan bakal* digali, betapa* terkejutnya beberapa orang* termasuk Husin menyaksikan* Jenazah Jamilah sudah diisi* oleh seekor fauna* seperti lintah tetapi* mempunyai* taring yang menggigit tubuh jenazah jamilah.
Husin lalu melemparkan* lintah tesebut, tetapi* setiap kali dibuang, lintah yang lain terbit* dan pulang* menggigit tubuh Jamilah.
Kemudian dengan paling* terpaksa tubuh Jamilah dibujur* hingga tangan dapat* masuk Husin dapat* masuk ke dalam kain kafan untuk memungut* KTP yang melekat didalamnya.
Sekali lagi keunikan* terjadi, ternyata terdapat* ribuan ekor ulat laksana* lintah yang bertaring yang terdapat* di bawah jenazah Jamilah.
Secepatnya jenazah ditimbun pulang* setelah sukses* mengambil kartu identitas tersebut.
http://hallojateng.com/wp-content/uploads/2016/07/Ilustrasi-Kuburan-Terpidana-Mati-700×350.jpg
—
Tak bisa* dibayangkan, apa yang bahwasannya* yang terjadi yang Allah SWT tunjukkan atas kejadian itu.
Itulah azab yang Allah tunjukkan atas perbuatannya didunia, lagipula* azab di akhirat kelak.
Untuk semua* istri, janganlah berlaku culas* terhadap suami sampai* melakukan selingkuh, sebab* dosanya sangatlah besar.
Semoga menjadi ikhtibar untuk* kita semua supaya* tidak terjadi pada diri anda* atau pun family* kita. (uri/ohammad/iona/MF)
Sumber dan Foto : palembang.uri