Mengejutkan! Bu Kapolsek Ini Menyamar sebagai PSK, Ternyata Begini…


Seorang polisi perempuan* (polwan) di Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati Jawa Tengah mempunyai* nama* AKP R Sulistyaningrum punya teknik* jitu guna* memerangi prostitusi. Sulis yang pun* kapolsek Wedarijaksa nekat menyamar sebagai pekerja seks komersial (PSK) untuk memahami* seluk-beluk bisnis esek-esek berkedok warung kopi di Dukuh Ngrames.



Pada Rabu (30/8), Sulis memimpin penggerebekan bisnis prostitusi di Dukung Ngrames yang berada di distrik* hukum Polsek Wedarijaksa. Sasarannya ialah* membekuk muncikari mempunyai* nama* Woro Wiratmi (34), penduduk* asli Desa Sumberrejo, Gunungkungkal.

Tapi sehari sebelum penggerebekan, Sulis dan anak buahnya yang mempunyai* nama* Mira Indah menyamar sebagai PSK. Dia mengaku hendak* mencari kerja di Kopi Kuro-kuro kepunyaan* Woro yang di Dukuh Ngrames dikenal sebagai mami untuk* para PSK.

Mira mengenakan rambut palsu dan rok pendek supaya* terlihat laksana* ABG. Sedangkan Sulis mengenakan daster lusuh supaya* terlihat seperti wanita* dari desa yang perlu* pekerjaan sebab* sedang dirundung masalah keluarha.

Sulis dan Mira bergiliran mendatangi* Mami Woro. Alasannya berkeinginan* mencari kegiatan* sebagai PSK.

“Saya diterima bekerja di warkop, asalkan pulang* lagi ke warkop tidak menggunakan* daster. Harus menggunakan* baju seksi,” kata Sulis sebagaimana dikutip* dari Radar Pati (JawaPos Group).

Sang muncikari, lanjut Sulis, merasa senang sebab* akan menemukan* PSK baru. Sebelumnya, Mami Woro telah* mempunyai* tujuh PSK.

Bahkan, Mami Woro telah* siap mencarikan pengunjung berduit tidak sedikit* untuk Sulis. “Saya sempat tertawa inginkan* dicarikan berondong muda dan pulang dapat* membawa duit* banyak,” ungkap Sulis.

Setelah bertemu Woro, dua-duanya* kembali ke Polsek Wedarijaksa. Selanjutnya, Sulis mengutus anak buahnya di unit reskrim guna* menyambangi warung kopi kepunyaan* Mami Woro.


Pria manapun bisa* bertahan 2,5 jam dengan memakai* ini
smarterlifefinance.com
Setelah itu, Rabu (30/8) pukul 15.00, Sulis dan sejumlah* petugas kepolisian menggerebek dan menggeledah bisnis prostitusi berkedok warung kopi itu.  Di dalam warung terdapat* kamar dengan pintu terkunci dari dalam.

Ternyata, di dalam kamar tersebut* ada PSK mempunyai* nama* Lusi, penduduk* Margorejo. Saat tersebut* Lusi sedang bareng* pria hidung belang mempunyai* nama* Wadi, penduduk* Wedarijaksa.

Saat itu, polisi langsung membawa* Mami Woro dan sejumlah* PSK ke Mapolsek Wedarijaksa. Berdasar hasil pemeriksaan, bisnis prostitusi berkedok warung kopi tersebut* sudah beroperasi sekitar* lima bulan ini.

Pada siang hari, warung kopi tersebut* juga meluangkan* karaoke. Tapi bila** ada pengunjung yang memesan PSK, si induk semang tersebut* baru memanggil anak buahnya guna* menemani lelaki* hidung belang.

Tarif sekali kencan antara Rp 250 ribu-Rp 500 ribu. Tapi mayoritas* tarifnya Rp 350 ribu. Hasilnya lantas dipecah* antara PSK dan Mami Woro.

“Warung Kuro tersebut* ada di tengah perkampung dan meresahkan warga. Saat ini, pelakunya telah* kami amankan. Secepatnya bakal* masuk ke pengadilan supaya dapat* diproses lebih lanjut,” tutur Sulis.

Selanjutnya, polisi menjerat Mami Woro dengan Pasal 296 KUH Pidana mengenai* asusila atau mempermudah* perbuatan cabul. “Ancamannya kurungan penjara 1,4 tahun,” tegasnya.(jpr/jpg/ara/jpnn)

Sumber dan Foto : jpnn.com | postshare